
Kecelakaan dan transportasi yang tidak aman telah menjadi penyebab utama kematian bagi para migran yang melakukan perjalanan ke utara menuju perbatasan AS.
Setidaknya 15 orang tewas ketika sebuah bus penuh penumpang yang sebagian besar berasal dari migran Venezuela dan bertabrakan dengan truk trailer di jalan raya di Meksiko pada hari Selasa.
Kecelakaan ini merupakan tragedi terbaru yang terjadi di jalan raya negara ini, di mana kondisi jalan ini sangat berbahaya dan kejahatan terorganisir dapat menguasai beberapa rute tertentu.
Tabrakan pada hari Selasa terjadi di jalan raya yang menghubungkan negara bagian Puebla dan Oaxaca, rute yang diketahui digunakan oleh penyelundup migran. Setidaknya 36 orang lainnya luka-luka, menurut pemerintah Puebla.
Identitas mereka yang tewas dan apakah mereka semua berasal dari Venezuela, belum jelas segera setelah insiden terjadi, meskipun sumber-sumber pemerintah mengindikasikan bahwa sebagian besar penumpang berasal dari negara tersebut.
Gubernur Oaxaca, Salomon Jara Cruz, mengatakan bahwa ia telah memerintahkan otoritas untuk memberikan dukungan kepada para korban luka.
“Kami mengirim pelukan dan belasungkawa kami kepada keluarga para korban yang meninggal,” tulisnya di media sosial.
Identitas sopir bus belum diungkapkan, dan belum diketahui siapa yang mengatur perjalanan tersebut.
Kecelakaan jalan dan transportasi ini tidak aman telah menjadi penyebab utama kematian bagi para migran dan dalam melakukan perjalanan dari perbatasan selatan Meksiko menuju Amerika Serikat.
Tabrakan mematikan pada hari Selasa terjadi hanya beberapa minggu setelah 18 orang tewas pada tanggal 3 Agustus, ketika sebuah bus yang membawa migran terjun ke dalam jurang di negara bagian barat laut Nayarit.
Pada bulan Juli, bus lainnya, kali ini di Oaxaca terjun dari jalan curam, menewaskan hingga 27 orang. 18 orang lainnya tewas dalam kecelakaan pada bulan April.
Dan pada bulan Februari, para migran dari Venezuela, Kolombia, dan Amerika Tengah terlibat dalam kecelakaan bus antara Oaxaca dan Puebla yang menewaskan setidaknya 17 orang.
Salah satu insiden paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada bulan Desember 2021, ketika truk yang membawa 160 migran menabrak jembatan pejalan kaki di negara bagian selatan Chiapas.
Tabrakan itu menewaskan 56 orang sebagian besar warga negara Guatemala.
Kecelakaan hanyalah salah satu dari banyak bahaya yang dihadapi para migran dan pencari suaka saat mereka melakukan perjalanan ke utara menuju perbatasan AS-Meksiko, tujuan yang umum.
Banyak dari mereka juga harus menghadapi jalur hutan yang berbahaya, geng kriminal, dan risiko penahanan yang panjang.
Pada akhir Juli, pemerintah Panama melaporkan bahwa sejak Januari, jumlah orang yang telah menyeberangi Celah Darien.
Sebuah daerah hutan yang sulit dilalui yang menghubungkan Amerika Tengah dan Selatan, mencapai rekor tertinggi.
Lebih dari 248.901 orang telah melakukan perjalanan melalui rute ini, banyak di antaranya adalah anak-anak.